Kemasan Pangan

Menurut UU No.7 tahun 1999, kemasan pangan merupakan bahan untuk mewadahi atau membungkus pangan baik bersentuhan langsung (kontak) maupun tidak dengan pangan. Wadah adalah kemasan yang kontak langsung dengan pangan, sedangkan bungkus adalah kemasan yang tidak kontak langsung dengan pangan.

Fungsi Kemasan

1. Wadah : Penyimpanan, penataan, penumpukan

2. Proteksi : Meningkatkan daya simpan dan mengurangi kerusakan

3. Promosi : Identitas dan pemasaran

4.  Transportasi : Distribusi dan pengangkutan

Tara pangan (Food Grade)

Merupakan persyaratan kemasan pangan yang bertujuan meminimalisir kontaminasi dari kemasan sehingga produk pangan aman bagi kesehatan. Syarat kemasan pangan, meliputi jenis bahan utama, bahan tambahan, batas cemaran, residu dan resiko migrasi. Syarat tersebut dapat mengacu pada SNI, CFR, peraturan Uni Eropa, Jepang dan asosiasi lainnya.

Bahan Kemasan

1. Menurut BPOM ada 10 jenis, diantaranya kertas, gelas, logam, kayu, plastik dan sebagainya.

2. Menurut Eropa (EC) ada 17 jenis, diantaranya silikon, alloy, ion exchange resin, material aktif dan sebagainya.

Migrasi

Migrasi ialah perpindahan komponen penyusun kemasan (Food Contact Substances) ke produk pangan akibat adanya kontak antara kemasan dengan produk pangan. Perpindahan tersebut terjadi secara sub mikroskopis yang disebabkan perbedaan konsentrasi antara kemasan dan produk secara difusi berdasarkan Hukum Fick II. Faktor yang mempengaruhi perpindahan tersebut meliputi konsentrasi awal, waktu dan suhu.

Faktor migrasi

Migrasi meningkat, apabila :

a. Waktu kontak kemasan dengan produk semakin lama

b. Suhu semakin tinggi

c. Kandungan kimia pada kemasan semakin tinggi

d. Luas permukaan kemasan yang kontak dengan pangan (atau sebaliknya) semakin besar

e. Agresifitas pangan semakin tinggi

f. Kristalinitas bahan kemasan semakin rendah

Dampak migrasi

  • Quality : aroma, rasa, warna
  • Safety : akumulusai zat migran

Contoh migrasi

1. Migrasi kaleng

Sumber : kandungan logam (alumunium dan seng) dan bahan kimia penyusun logam

2. Migrasi gelas

Sumber : timbal pada gelas kristal

3. Migrasi keramik

Sumber : bahan tambahan seperti logam, gelas atau enamel

4. Migrasi kertas

Sumber : tinta, zat adesif, zat pemutih dan zat kimia dari proses pembentukan pulp

5. Migrasi plastik

Sumber : polimer, katalis, pelarut, perekat, plasticizer dan zat hasil proses produksi

Uji Migrasi

Dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode, yaitu uji satu sisi dan uji imersi total.

  • Uji satu sisi hanya menggunakan salah satu sisi permukaan kemasan sehingga memiliki kelemahan karena perhitungan luas permukaan kemasan tidak akurat.
  • Uji imersi total merupakan metode yang lebih sederhana dengan melakukan kontak antara simulan pangan dengan seluruh permukaan kemasan. Simulan pangan merupakan simulasi komposisi pangan untuk mengukur zat atau komponen yang bermigrasi. Simulan pangan yang umum digunakan ialah simulan pangan berair (air), asam (3% asam asetat), alkohol (15% etanol dalam air) dan lemak (minyak zaitun atau iso-oktan atau 95% alkohol dalam air).

Referensi

Materi Kuliah Teknologi Pengemasan, Distribusi dan Transportasi (TPDT) Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor